Explore Wisata Banjarnegara #1: Famtrip Blogger dan Media

Hi peeps!! What’s up!!

Setelah sekian purnama tidak menjamah raga virtual ini, akhirnya aku kembali. Semua ini berkat acara Famtrip Blogger dan Media; Explore Wisata Banjarnegara. Wah…acara apaan tuh?

Jadi gini loh peeps, malam itu di HP ku yang sepi tiba-tiba terdengar notifikasi chat grup. Seketika aku intip dan, wahh..ada chat dari mba Idah di grup Blogger Serayu. Doi nge-share invitation ke anak-anak Blogger Serayu untuk join di acara yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara. Seketika cek tanggal dan jadwal kegiatanku, dan betapa bahagianya karena ternyata di tanggal itu aku gak ada jadwal. Iya..jadwal kondangan, hahahha. Maklum setiap weekend biasanya ada aja temen yang menikah. (Gak usah langsung nanya “kapan dikondangin?” nanti giliran aku tanya “kapan dikafanin” malah repot, hehe). So..dengan happy-nya aku auto mengiyakan ajakan mba Idah tersebut.

Setelah mengiyakan, barulah aku sadar. Eh..tadi acara apa ya? asal ada kata jalan-jalan aja aku langsung ijo matanya, langsung iyain, padahal belum tau juga detail acara seperti apa. Karena aku masih nubie, jadi aku kepoin soal acara ini. Hasil kepo membawaku pada kesimpulan bahwa, singkatnya sih ini acara dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai bentuk untuk mendongkrak pasar wisata di kabupaten Banjarnegara. Berhubung sekarang era digital, maka digandenglah para penggiat digital, sosial media, blogger dan bahkan jurnalis untuk berkontribusi mempromosikan potensi wisata di Banjarnegara melalui media digital. Shiaaapppp!!!

 

Rombongan Peserta Famtrip

 

Oke lanjut!!

Kegiatan diawali dari aula Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara. Kepala Dinas Pariwisata melepas keberangkatan kami dengan memberi sedikit gambaran mengenai geliat wisata di Banjarnegara. Dari materi yang beliau paparkan, banyak sekali fakta-fakta yang membuat aku melongo selama sepersekian detik. Contohnya, pemaparan beliau mengenai angka kunjungan wisata ke Dieng per bulan Oktober yang menembus angka 450.000 wisatawan. Kkemudian ada juga event tahunan Banjarnegara yang bertaraf internasional menghasilkan perputaran uang sebesar 80 milyar rupiah hanya dalam 3 hari. Yap..apalagi kalau bukan event kebanggaan orang Banjarnegara: Dieng Culture Festival (DCF). Fantastis bukan??? O iya..sekalian aku bantu meluruskan nih, banyak teman-teman netijen salah kira kalau Dieng Culture Festival (DCF) itu diselenggarakan di Wonosobo, bukan peeps!! DCF itu milik Banjarnegara. Hehe

Pelepasan Rombongan oleh Bapak Kadin Budpar Banjarnegara

Perjalanan kita kali ini berlangsung selama 4 hari 3 malam mulai tanggal 16 November hingga 19 November 2018. Berkunjung ke setiap sudut kota Banjarnegara untuk mencari tahu apa sih istimewanya pariwisata Banjarnegara. Selain berkesempatan untuk jalan-jalan di Banjarnegara, aku juga berkesempatan bertemu banyak blogger-blogger dari luar Banjarnegara yang sangat menginspirasi. Ada dari Semarang, Purbalingga, juga Wonosobo. Banyak pengetahuan baru mengenai potensi wisata Banjarnegara yang aku dapatkan, pengalaman baru, network, dan bahkan keluarga baru. Pokoknya kalau ada seperti ini lagi aku siap pasang badan paling depan.

Okay langsung saja ke cerita perjalanan.

1. Perjalanan Hari Pertama

Hari pertama cukup melelahkan. Destinasi pertama kita adalah explore wisata di daerah Dieng. Ya..pegunungan Dieng merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi primadona di Jawa Tengah. Banyak yang salah paham mengenai letak strategis wilayah ini. Jadi sebetulnya Dieng itu berada di 4 Kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Batang dan Kedu. Nah..kali ini kita berkesempatan untuk meng-explore wilayah Dieng yang berada di Zona Dieng Banjarnegara.

 

Kompleks Candi Arjuna

 

Ada banyak sekali spot wisata di area Dieng Banjarnegara yang bisa kita kunjungi. Aku yakin untuk menikmati semua wisata yang ada, tidak bisa dihabiskan dalam waktu satu atau dua hari, paling tidak lima hari atau bahkan satu minggu. Itulah mengapa banyak sekali orang yang meski sudah berkali-kali berkunjung ke Dieng namun mereka tak sungkan untuk kembali lagi, lagi dan lagi. Selain aura magis yang membawa mereka kembali, juga karena banyak spot yang ternyata belum bisa mereka kunjungi dalam satu kali kunjungan.

 

Kawasan Kawah Sikidang

 

Beberapa lokasi wisata yang sempat kita kunjungi dalam acara Famtrip  kemarin adalah Komplek Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Desa Wisata Dieng Kulon, Sumur Jalatunda, d’Qiano Hot Spring and Water Park, dan Bukit Pangonan. Meskipun ini bukan kali pertamaku berkunjung ke tempat-tempat tersebut, namun kunjungan kali ini benar-benar terasa sangat berbeda dan berkesan. Bedanya,  karena ada arkeolog maupun staff Dinas Pariwisata yang tidak henti-hentinya memberikan cerita mengenai sejarah, asal-usul, perkembangan serta cerita-cerita mitos yang menyelimuti keindahan pesona Dieng. Kalu sebelum-sebelumnya mah cuman asal main, foto-foto, pulang. hehehhe

 

d’Qiano Hot Spring Water Park

2. Perjalanan Hari Kedua

Hari kedua, rombongan langsung berpindah lokasi meluncur turun gunung untuk meng-explore wisata di Banjarnegara kota. Destinasi pertama adalah Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas yang letaknya bersebelahan dengan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara. Tujuan selanjutnya adalah The Pikas Resort and Artventure. Wooow..ini favorit nih, adrenalin kita diuji karena kita akan melakukan rafting di sungai serayu. Based on data rafting sungai serayu ini tercatat sebagai salah satu wahana rafting grade IV di Indonesia. Tak heran jika sering digunakan sebagai tempat kompetisi rafting baik skala nasional maupun internasional.

Rafting Serayu (Bannyu Woong Adventure)

3. Perjalanan Hari Ketiga

Kunjungan pertama di hari ketiga adalah Pasar Lodra Jaya. Bocoran sedikit nih, Pasar Lodara Jaya merupakan pasar buatan yang sangat unik. Mengusung konsep kembali ke era tradisional namun dikemas secara urban. Sangat menarik. Selanjutnya kita beralih ke Wisata Industri Keramik di Klampok dan Batik Mirah di Gumelem kulon. Disini kita mendapat kesempatan untuk mencoba langsung proses pembuatan keramik dan batik. Dari tahap awal hingga tahap finishing.

 

Belajar Membatik di Batik Mirah

 

Sebagai penutup, destinasi terakhir kita adalah Gunung Tampomas. Ada banyak hal menarik yang aku temukan disini. Mulai dari asal muasal serta potensi yang luar biasa besar jika tempat ini dikelola dengan baik.

 

Sensasi Naik Perau di Tampomas

 

Satu hal yang perlu di apresiasi adalah upaya Dinas Pariwisata Banjarnegara untuk memaksimalkan potensi wisata di Banjarnegara. Selain sinergitas bersama dengan stakeholder yang lain, kolaborasi dengan penggiat pariwisata dan putra daerah memang sangat diperlukan. Masyarakat perlu edukasi agar lebih paham mengenai potensi wisata di daerahnya. Dengan begitu, akan ada rasa memiliki atau sense of belonging yang menjadikan mereka merawat, menjaga dan terus berfikir kreatif agar tercetus ide-ide baru dari kearifan lokal yang ada untuk lebih memaksimalkan potensi wisata secara berkelanjutan.

 

Diskusi Bersama Antara Penggiat Bersama Dinas Pariwisata dan Pokdarwis Tampomas.

So, in the end, I could say I was so excited at that time. Aku harus mnengakui banyak sekali hal-hal baru yang aku temui dan ingin sekali aku share disini. Penasaran kan??? hihihi

Oleh karenanya, anggap saja tulisan ini sebagai prolog dan ucapan terimakasih untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara beserta staff dan temen-temen Blogger Serayu atas pengalaman seru ini. Aku udah nulis banyak mengenai poin-poin menarik disetiap tempat yang kami kunjungi. Menjaga agar kalian gak bosen karena terlalu panjang, maka aku bagi menjadi beberapa part dan postingan tersendiri. Finally, selamat berselancar peeps!!

8 comments / Add your comment below

  1. 3 hari di Banjarnegara aku dapat banyak pengalaman dan oleh-oleh. Seneng banget deh.

    Dan dari Dinas Pariwisata Banjarnegara sangat luar biasa. Sangat welcome serta terus mensupport wisata-wisata yg ada di Banjarnegara. Salut sayaa.. 🙂

  2. Mantebh nih…mantab bhetull. Nice inpoh, nice trip en nice belum menjadi bubur. Smoga kanca kanca Bloger Serayu makin djaya di udara, darat, laut dan kepolisian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *